Kamis, 17 April 2014

To My Love Who Doesnt Love Me Back



Semilir angin menerpa wajah, gemuruh ombak memecah keheningan. Jejak langkah kaki diatas pasir putih perlahan terhapus oleh air, tak meninggalkan bekas sedikitpun. Langit mulai berwarna jingga merona dan matahari pun perlahan mulai tenggelam menyisakan kegelapan yang tak berujung. Aku masih berdiri terpaku mengingat bayang-bayang yang ikut tenggelam tak berjejak.. 
“You’re like the wind, I can’t hold onto you
Looking at you from far away, I’m a fool
The more I try to forget you, the more I miss you
Just by thinking of you, tears come

You’re like the air, I can’t see you
I can’t show you this deep love of mine
I am standing behind you like a shadow
So I cry alone again today”


(Ali Tears are Falling)                                 
Siluet wajah itu kembali terlintas dalam fikiran, saat ia berlari mengejar roda sepedah yang terus berputat, terlihat peluh diwajahnya dan senyuman indah yang mengingatkanku tentang kehangatan. Kaki jenjangnya selalu mensejajari langkah ini, pundak lebarnya menjadi tempat terakhir dimana beban dan keluh kesah disandarkan, dan sorot matanya yang tajam meyakinkan gigihnya ia menantang masa depan.  

Kegelapan malam yang ditemani cahaya rembulan, mengantarkan beribu jejak langkah yang kian tergerus air, bahkan enggan mendengarkan sebait puisi lirih ini. Bintang utara masihkah ia tetap berdiri disana walaupun detik terus bergulir. Entahlah yang kulihat hanya kokohnya karang yang terus dihantam ombak, dingin, gelap dan sepi...

Secangkir teh mulai kehilangan kepulan asapnya, jarum detik yang berpacu dengan waktu, dan pintu itu tetap tidak bergeser sedikitpun. Penantian yang ditemani rintik hujan tak membuat sosokmu hadir menemaniku menghabiskan sisa potongan kue kayu manis ini. Entah sejak kapan jalan ini mulai terbagi arah, lembaran cerita, tawa yang bergema, celoteh tak menentu arah membuatku lupa bahwa hanya aku yang merasa. Jejak kaki itu mulai menentukan arah dan menyisakan aku yang hanya mampu menatap pundak lebarnya dari kegelapan malam.
Riak air yang enggan berhenti berbisik, desiran angin yang melantunkan lagu kesunyian memohon untuk sebuah pengharapan yang tak terucap..aku menanti langkah yang kembali menepi...
“If you love something let it go free. If it doesn't come back, you never had it.
If it comes back, love it forever. “

Douglas Horton

Bandung, 18 April 2014

Tidak ada komentar:

Posting Komentar