Minggu, 10 April 2011

MERSERISASI





Proses merserisasi adalah pengerjaan bahan kapas dengan alkali kuat yaitu NaOH pada suhu tertentu dan waktu yang tertentu pula disertai dengan  pencucian.

Tujuan dari proses merserisasi adalah untuk memperbaiki sifat-sifat dari bahan kapas yang dikerjakan, seperti sifat kilau dan daya serap. Proses merserisasi merupakan proses penyempurnaan permanen pada bahan dan tidak hilang meskipun dicuci, dicelup atau berbagai pengerjaan selanjutnya. Proses ini meliputi proses impregnasi kapas dalam larutan NaOH pekat, dan jika diperlukan menggunakan tegangan kemudian dicuci bersih dan dinetralkan.
Perbaikan yang didapat pada bahan kapas setelah mengalami proses merserisasi adalah

Merserisasi tanpa tegangan menghasilkan :
-          Bahan menjadi mengkeret
-          Kekuatan tarik bertambah
-          Perpanjangan sebelum putus bertambah
-          Daya serap dan reaksi selulosa terhadap zat warna pada suhu rendah bertambah
Merserisasi disertai dengan tegangan menghasilkan :
Bertambahnya kilau pada bahan kapas yang permanen, selain dari perubahan-perubahan sifat diatas, bertambahnya kilau serat  terutama  disebabkan oleh orientasi dari rantai-rantai molekul selulosa yang menyebabkan deretan kristalin yang lebih sejajar dan teratur Pengerjaan merserisasi dapat dilakukan dengan 2 cara, yaitu : 

  1.  Merserisasi kering, yaitu proses merserisasi yang dilakukan pada bahan dalam keadaan kering. 
  2. Merseriasai basah, yaitu proses merserisasi yang dilakukan pada bahan dalam keadaan basah, misalnya setelah pemasakan.

Dalam proses merserisasi akan terjadi penggelembungan serat kapas yang menyebabkan terjadinya perubahan komposisi atau konstruksi dari molekul selulosa. Pada konsentrasi 18 % NaOH, penggelembungan adalah yang terbesar.
Efek pertama dari merserisasi adalah pengedaran ikatan antara mikrofibril, sehingga penetrasi larutan terus sampai ke ruang mikrokapiler diantara bundel rantai selulosa dan mikrofibril menggelembung. Bila penetrasi NaOH dapat masuk diantara mikrofibril-mikrofibril tersebut, hal ini mengakibatkan serat menggelembung dengan bebas dan terjadi slip diantara mikrofibril-mikrofibril tersebut.

2 komentar: