1. Kulit Bawang Merah sebagai Pewarna
Tekstil
Keanekaragaman tanaman di Indonesia merupakan kekayaan alam
sebagai bahan pangan, sandang, bahan obat–obatan dan zat warna.
Bawang merah adalah tanaman semusim dan
memiliki umbi yang berlapis. Tanaman mempunyai akar serabut, dengan daun berbentuk
silinder berongga. Umbi terbentuk dari pangkal daun yang bersatu dan membentuk
batang yang berubah bentuk dan fungsi, membesar dan membentuk umbi berlapis.
Umbi bawang merah terbentuk dari lapisan-lapisan daun yang membesar dan
bersatu. Umbi bawang merah bukan merupakan umbi sejati seperti kentang atau talas. Bawang
merah atau Brambang (Allium
ascalonicum L.) adalah nama tanaman dari familia Alliaceae dan nama dari umbi yang dihasilkan. Umbi dari tanaman bawang
merah merupakan bahan utama untuk bumbu dasar masakan Indonesia. Bawang goreng adalah bawang merah yang
diiris tipis dan digoreng dengan minyak goreng yang banyak. Pada umumnya,
masakan Indonesia berupa soto dan sup menggunakan
bawang goreng sebagai penyedap sewaktu dihidangkan. Bawang merah juga
mengandung zat pengatur tumbuh alami berupa hormon auksin dan giberelin.
2. Proses Ekstraksi Kulit Bawang Merah
Menurut Bernosconi (dalam Erna S, 2004: 13)
yang dimaksud dengan ekstraksi adalah pemisahan satu atau beberapa bahan dari
suatu padatan atau cairan dengan bantuan pelarut. Campuran bahan padat maupun
cair (biasanya bahan alami) sering
kali tidak dapat
atau sulit dipisahkan
dengan metode pemisah mekanik,
musalnya karena komponennya
bercampur secara homogen. Campuran
bahan yang tidak
dapat atau sukar
dipisahkan dengan metode
pemisahan mekanik adalah dengan metode ekstraksi.
Menurut Kun Lestari WF (1999) proses
ekstraksi dibagi menjadi dua yaitu:
1) Ekstraksi dingin
Ekstraksi
dingin dilakukan jika bahan pewarna alam berbentuk kayu atau mempunyai
kekerasan ≥2,5 (skala
Mohs). Ekstraksi dingin
biasanya dilakukan sekitar 24 jam.
2) Ekstraksi
panas
Proses
pengambilan warna alam dengan ekstraksi panas dilakukan jika bahan baku yang
digunakan adalah bahan yang lebih lunak, misalnya daun, bunga dan buah.
Dalam ekstraksi zat warna kulit bawang merah
ini kita menggunakan proses ekstraksi panas. Kulit bawang merah yang digunakan
untuk ekstraksi dipilih yang segar, berwarna merah-ungu dan belum
menguning. Proses ekstraksi
dimulai dari menyiapkan kulit bawang merah yang sudah
dipilih, kemudian dicuci untuk
menghilangkan kotoran yang menempel. Kulit
bawang merah yang sudah dicuci
kemudian ditimbang dengan ukuran
500gr/l air. Setelah
ditimbang kulit daun bawang merah
kemudian dihaluskan dengan blender dengan volt 1:8 atau 1kg/8L air untuk
mendapatkan ekstraknya, pengambilan ekstrak dengan cara disaring sampai
bersih. Ekstrak kulit bawang merah kemudian
direbus sampai mendidih, setelah
mendidih didinginkan supaya
mengendap selam 1 malam
kemudian disaring lagi
sampai benar-benar bersih
untuk mendapatkan ekstrak yang siap digunakan untuk mencelup kain
sutera.
informasi dari artikel ini didapat dari jurnal apa yaa??
BalasHapusdari berbagai sumber ^^ cari sja key word nya kulit bawang merah
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusKak mau nanya, warna apa yang dihasilkan?
BalasHapus