1. Persiapan Ekstrak Kulit Bawang Merah menjadi Pewarna Alam
a. Alat
1) Timbangan
2) Gelas ukur
3) Baskom
4) Kain penyaring
5) Pengaduk
6) Panci stainless
7) Kompor
8) Alat untuk menumbuk daun
b. Bahan
1) Kulit bawang merah
2) Air
c. Ekstraksi Kulit Bawang Merah
1) Menyiapkan kulit bawang merah yang sudah dipilih.
2) Memisahkan kulit bawang merah dari kotoran-kotoran.
3) Mencuci kulit bawang merah untuk menghilangkan kotoran yang masih tercampur, tiriskan tunggu sampai airnya kering.
4) Setelah kering kulit bawang merah ditimbang dengan berat 125 gr/l air.
5) Menghaluskan kulit bawang merah dengan blender vlot 1:8 (1 Kg/8l air).
6) Setelah itu disaring diatas kain penyaring untuk diambil ekstraknya.
7) Ekstrak kulit bawang merah yang masih mentah kemudian direbus sampai mendidih dan didinginkan (diendapkan selama 1 malam).
8) Ekstrak kulit bawang merah yang sudah mengendap kemudian disaring lagi sampai benar-benar bersih..
9) Ekstrak kulit bawang merah siap digunakan untuk mencelup kain sutera.
2. Pembuatan Zat Warna Alam Bubuk degan Metoda Penguapan
a. Alat
1) Piala gelas 1000ml
2) Pemanas/Bunsen
3) Vacuum pump
4) Kertas saring
5) Cawan porselein
6) Oven pengering
7) Eksikator
8) Timbangan analitik
b. Bahan
1) Zat warna hasil ekstraksi
c. Proses pembuatan zat warna alam bubuk
1) Siapkan 2 L larutan zat warna ke dalam gelas piala 1000 ml.
2) Panaskan pada pemanas/Bunsen hingga mendidih, dan lanjutkan pemanasan sambil sesekali diaduk agar endapan/residu tidak menempel pada dinding gelas piala.
3) Jika larutan sudah tampak mengental, hentikan pemanasan.
4) Lakukan penyaringan dengan vacuum pump (filter press) untuk memisahkan secara paksa residu dari filtratnya. Usahakan semua pasta dapat dipindahkan ke kertas saring. Bila masih terdapat residu yang menempel di dalam gelas piala, bilas dengan air, dan saring.
5) Masukkan kertas saring (yang sebelumnya telah ditimbang teliti) berisi residu zat warna ke dalam cawan porselein yang juga telah diketahui beratnya.
6) Masukkan ke dalam oven pengering hingga kering. Suhu oven tidak boleh terlalu tinggi (sekitar 80oC) agar zat warna dapat kering secara konstan/tidak terlalu cepat. Sesekali periksa pasta di dalam oven agar tidak gosong.
7) Bila telah kering, masukkan ke dalam eksikator, dan timbang teliti.
8) Hasil pengukuran berat total dikurangi berat kertas saring+ berat cawan adalah berat nyata zat warna bubuk yang diperoleh.
9) Tumbuk zat warna hingga halus.
3. Proses Pembuatan Larutan Tawas
a. Alat
1) Alat untuk menumbuk
2) Ayakan
3) Loyang atau baki
4) Baskom
5) Pengaduk
6) Penyaring
7) timbangan
b. Bahan
1) Tawas dengan konsentrasi 0 gr/L, 10 gr/L, 20 gr/L, 30 gr/L, 40 gr/L, 60 g/L dan 80 gr/L
2) Air
c. Proses pembuatan larutan tawas
Tawas ditumbuk sampai halus dan diayak supaya mudah larut, selanjutnya ditimbang sesuai dengan konsentrasi masing-masing. Tawas yang sudah ditimbang masing-masing dimasukkan dalam baskom untuk dilarutkan dan diberi air masing-masing 1 liter. Setelah tawas larut kemudian disaring untuk membersihkan kotorannya dan dimasukkan dalam loyang, siap dipakai untuk mordanting.
4. Pencelupan Kain Sutera dengan Pewarna Ekstrak Kulit Bawang Merah
a. Proses Mordanting
1) Kain sutera yang sudah siap celup direndam dalam larutan tawas selama 60 menit, setelah 60 menit angkat dan angin-anginkan sampai kering.
2) Setelah kering bilas dengan air dingin kemudian dicelup dengan pewarna kulit bawang merah.
b. Proses Pencelupan Kain Sutera dengan Ekstrak Kulit Bawang Merah
1) Menyiapkan panci steinles dan ekstrak kulit bawang merah dan kain sutera yang sudah dimordanting.
2) Masukkan kain sutera yang sudah dimordan kedalam panci ekstrak kulit bawang merah selama 1 jam suhu ±90oC sambil dibolak-balik supaya ekstrak kulit bawang merah dapat menyerap secara merata kedalam kain.
3) Kain yang sudah dicelup kemudian dibilas dengan air, agar sisa ekstrak dapat hilang.
4) Kain sutera yang sudah dicelup kemudian dijemur ditempat yang teduh tanpa bantuan sinar matahari.
5). Pengujian Pengujian dilakukan untuk mengetahui hasil eksperimen yaitu pengujian ketuaan warna secara laboratories dan pengujian katahanan luntur warna terhadap pencucian secara laboratories yaitu dengan gray scale dan staining scale.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar