Dari awal masa kehamilan saya selalu bertekad ingin memberikan asi ekslusif sama ghifar karena zat yang terkandung di dalam asi itu bagus banget dan alhamdulilah setelah berdoa dibarengin ikhtiar asi saya deres banget.
Masih terbayang oleh saya saat-saat pertama kali memberikan asi kepada ghifar yang penuh dengan perjuangan. Saat ghifar lahir karena suara tangisannya terdengar merintih tidak seperti bayi menagis pada umumnya akhirny dokter memutuskan ghifar harus dimasukan ke dalam inkubator dan diberi oksigen sehingga proses inisiasi menyusui dini (IMD) tidak dilakukan.
Setelah melahirkan saya di ajarkan suster bagaimana teknik menyusui bayi,selama di klinik tidak ada masalah namun berbeda ketika saat pulang kerumah hampir saja saya setres dan sering menangis.
Ternyata proses menyusui itu tidaklah mudah,posisi perut ibu dan bayi harus menempel dan peletakan mulut bayi harus tepat di area areola atau area hitam PD. Posisi yg kurang tepat akan menghambat bayi mendapatkan asi dan terus merasa lapar. Walaupun sudah banyak membaca literatur namun pada kenyataanya saya mengalami kesulitan saat memberikan asi kepada ghifar.
Posisi pelekatan yang kurang pas dan kondisi pu*ing yang tenggelam ditambah rengekan ghifar karena kehausan membuat semuanya sulit dilakukan dan saya harus rehat beberapa detik untuk mengatur emosi, saat bayi menangis kehausan sedangkan saya sulit untuk memberikan asi kadang membuat saya ingin menangis.
Kondisi fisik yang lelah karena telah melalui persalinan normal yang subhanallah banget berasa digebukin satu Rw, jam tidur yang kurang karena harus begadang serta rasa khawatir ghifar kekurangan asi karena saya masih belajar menambah banyak fikiran. Setiap tengah malam saat ghifar terbangun karena lapar ditandai dengan tangisan kencang menambah rasa kepanikan dan kesedihan saya. Kalau ingat masa masa itu jadi tambah sayang sama ibu dulu juga saya kaya gitu kali ya sama ibu hehe.
Walaupun sebelum melahirkan saya banyak membaca artikel soal menyusui tapi entah mengapa pada saat prakteknya tiba2 ngeblank mungkin karena panik, saran buat bumil dari trismester ke 3 PD nya harus mulai sering di massage dan pu*ing nya di tarik2 biar kepalanya menonjol keluar. Ada cerita lucu dari teman saya yang sedang hamil pergi kontrol ke bidan untuk pengecekan rutin,disana ketemu sama bumil juga dan cerita bagaimana supaya kepala pu*ing nya menonjol keluar yaitu dengan cara dijepit sama jempol kaki suaminya...OMG itu eksperimen extraordinery banget ga kebayang itu ide awalnya gimana, saya sampe ngakak denger ceritanya.
Pada awal kelahiran bayi, asi yang keluar berupa kolostrum. Kolostrum adalah, cairan pelindung yang kaya akan zat anti infeksi dan berprotein tinggi yang
keluar dari hari pertama sampai hari keempat
atau ketujuh setelah melahirkan. (Utami Roesli,
2004). Kolostrum penuh dengan zat antibody (zat pertahanan tubuh untuk melawan zat asing yang masuk ke dalam tubuh) dan immunoglobulin (zat kekebalan tubuh untuk melawan infeksi penyakit).
Untuk meningkatkan asi saya mulai makan daun katuk,rebusan pepaya muda, asi booster dll walaupun rasanya g enak tapi buat anak tetep aja di makan. Setiap siang saya memompa asi dan hasilnya disimpan di dalam kulkas sehingga ketika malam ghifar pengen mimi saya sendokin asi yang penting ghifar engga kehausan dan bisa gantian sama suami jadi saya bisa istirahat. Di siang hari terus saya belajar bagaimana memberikan asi yang tepat sama ghifar dan saya hanya baru bisa memberikan asi sama ghifar dr PD sebelah kiri karena sebelah kanan PD nya lebih parah tenggelemnya jadi susah banget kalau ghifar mau mimi yang ada malah keburu nangis kejer ghifarnya dan saya panik hehe.
Setelah 1 minggu kelahiran ghifar saya harus kontrol ke dokter katanya kontrol post partum mengecek bagaimana sisa darah di rahim dengan USG serta kebersihan jahitan pasca melahirkan. Karena mau di tinggal akhirnya saya perah asi untuk stok dirumah, selama di klinik saya tidak minum dan tidak makan apa2 akhirnya ketika dirumah ghifar ingin mimi saya kasihkan tetapi setiap di hisap PD saya merasa sakit mungkin asi yang ada pada PD sedikit karena saya tidak makan jadi bahan bakar asi nya kurang, ibu mertua menyarankan saya agar mengkonsumsi air gula akhirnya saya minum tetapi tetap saja sakit
Esoknya masih saja setiap ghifar mimi PD terasa sakit,mungkin karena hisapan ghifar yang kencang akhirnya pu*ting saya lecet terbelah menjadi beberapa bagian dan setiap di hisap ghifar sakitnya subhanallah banget. Selama lecet saya tetap memberikan asi langsung lewat PD ke ghifar karena mau gimana lagi saya pengen ghifar dapet asi ekslusif. Tapi setiap ghifar kehausan dan melihayt mulutnya mangap saya langsung ketakutan sendiri karena rasa sakit siap menunggu hehe tidak jarang saya menjerit dan menangis karena menahan sakit.
Setiap sudah memberikan asi pu*ing saya panas sekali apalagi ketika tergesek baju perihnya minta ampun. Akhirnya kaka saya menyarankan agat pu*ing yang lecet di olesin minyak keletik/minyak kelapa hangat dan di tutup dengan daun sirih, ketika mau memberikan asi pu*ing di bilas dahulu dengan waslap hangat agar minyak tidak tertelan ghifar. Alhamdulillah setelah saya melakukan tips kaka akhirnya dapat mengurangi rasa perih karena lecet,proses penyembuhannya sekitar 1 bulan jadi kalau ada teman2 yang lecet sama kaya saya sabar aja ya selama 1 bulan menahan rasa sakit insyaAllah jadi Ladang jihad kita hehe.
Setelah proses lecet itu terlampaui semakin kesini konsumsi asi ghifar semakin meningkat sehingga saya pun makan udah seperti mesin giling siang dan malam makan terus untuk mencukupi produksi asi. Rasa kekhawatiran muncul takut ghifar engga merasa cukup dengan asi sehingga setiap ghifar haus saya hanya memberikan asi dari 1 PD saja dan jarak ghifar mimi setiap 3jam sekali karena umumnya kita harus menyusui bayi setiap 2-3jam sekali. Kemudian saya menemukan artikel bahwa semakin cepat asi di kosongkan dari PD semakin cepat pula asi di produksi bahkan ketika kita menyusui asi itu terus di produksi.
Akhirnya saya tidak pernah membatasi ghifar untuk mimi selalu memberikan asi kapanpun dia lapar dan sampe kenyang. Fikiran positif akan membantu produksi asi yang banyak jadi busui gak boleh setres karena bakal menurunkan hormon yang memproduksi asi. semenjak PD saya lecet gara2 memompa akhirnya saya gak pernah pompa asi lagi tapi kemudian saya baca artikel jika kita rajin memompa asi setiap 2 jam sekali maka produksi asi akan semakin melimpah bahkan bisa sampe 1200ml setiap hari, dari sana saya jadi mulai penasaran dan mencoba memompa lagi alhamdulillah ternyata asi saya tambah banyak dan lumayan buat Stok kalau saya bepergian meninggalkan ghifar dengan nene nya saya tidak perlu was-was.
Oh iya soal ASIP(asi perah) saya teringat saudara yang beda 1 bulan melahirkan dengan saya dia mencampur asi dengan sufor karena untuk jaga2 kalau mau bepergian jadi anaknya engga kehausan karena ga ada asi, sayang banget kan kalau asi kita melimpah tapi ketika mau pergi anak kita dikasih sufor. Dengan memompa asi dan menyimpannya di botol penyimpanan asi bisa ko jadi stok kalau kita mau meninggalkan bayi dan gak khawatir bayi kekurangan asi jadi bayi tetep dapet asi ekslusif dan Alhamdulillah saudara saya ikut saran saya sekarang udah gak pake sufor lagi anaknya.
Untuk menjaga agar produksi asi banyak saya masih mengkonsumsi sayuran hijau, pepaya dan susu kacang kedelai tapi saya mulai meninggalkan konsumsi daun katuk karena sudah eneg banget sama bau nya hehe. Untuk memberikan sesuatu hal terbaik bagi anak kita memang harus melalui perjuangan, tapi jangan pernah menyerah untuk memberikan asi ekslusif bagi anak karena anak sudah ada rejekinya dari Allah. Mudah2an saya bisa memberikan asi kepada ghifar sampai 2 tahun usianya Amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar