Explore Karanganyar "Mengenang Kejayaan Pabrik Gula Tasikmadu & Agrowisata Sondokoro"
Sabtu
kemarin saya dan suami main ke Gramedia untuk membeli buku, pada waktu itu
suami iseng untuk membeli peta Surakarta dan Provinsi Jawa Tengah. Alasannya
buat referensi traveling, sesampainya dirumah kami melihat isi peta dan mereview
beberapa kota yang sebelumnya telah kami datangi. Kemudian saya melihat bahwa
di Karanganyar ada objek wisata lain yaitu Agrowisata Sondokoro yang berada di
komplek Pabrik Gula Tasikmadu dan Waduk Lalung. Setelah saya fikir-fikir bagus
nih tempat wisata, bisa berwisata sekalian belajar dan membandingkan antara
Pabrik Gula di Klaten dengan Pabrik Gula Tasikmadu di Karanganyar serta jarak
dari rumah tidak terlalu jauh. Berhubung jadwal libur suami masih ada 1 hari
lagi akhirnya saya meminta hari minggu kita traveling ke pabrik gula dan
sekitarnya dengan alasan ngidam jalan-jalan alhamdulilah suami setuju. hehe
Hari
minggu pagi saya mempersiapkan bekal makanan sambil baca beberapa info tentang
Agrowisata Sondokoro dan Pabrik GulaTasikmadu, tidak lupa juga saya mencari
rute untuk mencapai tempat tujuan menggunakan google map dan waze. Setelah
persiapan selesai akhirnya kami berangkat dari rumah di manahan melalui jalan Jenderal
Ahmad Yani- Jl.Tentara Pelajar kemudian dilanjutkan menuju jalan arah Tawang
Mangu dan belok kiri di perempatan Papahan yang ditandai depan tugu berwarna
hitam seperti pura di Bali , jarak yang ditempuh sekitar 15 km dengan waktu 40
menit.
Menurut
sejarah Pabrik Gula Tasikmadu didirikan oleh Kanjeng Gusti Pangeran Adipati
Aryo (KGPAA) Mangkunegaran IV pada Tahun 1871 di Desa Ngijo Kecamatan Tasikmadu
Kabupaten Karanganyar. Pabrik Gula Tasikmadu berdiri di atas tanah seluas
28,364 hektar milik Kraton Mangkunegaran. Pada Tahun 1996 Pabrik Gula Tasikmadu
menjadi salah satu unit kerja dari PT Perkebunan Nusantara IX. Pabrik Gula Tasikmadu merupakan aset ekonomi
dan aset budaya yang tak ternilai.
(Pabrik Gula Tasikmadu)
Agrowisata
Sondokoro berada di area Pabrik Gula Tasikmadu, di halaman depan terdapat
kremoon (gerbong) buatan Tahun 1875 yang digunakan Mangkunegaran IV saat
mengunjungi pabrik dan ada pula gerbong berwarna hijau buatan S.Chevalier
Construction Paris yang digunakan Mangkunegaran IV untuk menemui rakyat. Agrowisata Sondokoro merupakan obyek wisata
sejarah yang dikemas dalam suasana yang modern. Tiket masuk tempat wisata yaitu
Rp.5000,- , fasilitas di sekitar tempat Agrowisata Sondokoro yaitu arena bermain,
kantin, mushola, taman, penjualan souvenir dan panggung hiburan. Zona bermain
anak dibagi menjadi beberapa seperti water boom, aquarium air laut & tawar, theater untuk
melihat film dokumenter pengolahan tebu,monumen penggilingan tebu, taman
edukatif,dan beberapa kandang hewan langka yang tersebar di sekeliling tempat
agrowisata.
(Monumen Mesin Giling Tebu)
Setelah
puas mengelilingi Agrowisata Sondokoro saya penasaran ingin melihat Pabrik Gula
Tasikmadu, untuk mengelilingi pabrik disediakan kereta lokomotif dengan dibagi
menjadi 2 rute, ada Spoor Tebu dan Spoor Sakarosa. Setelah bertanya kepada
petugas ternyata perbedaan Spoor Tebu dan Spoor Sakarosa yaitu pada rute yang
dilalui kalau Spoor Sakarosa melewati terowongan. Akhirnya saya memilih untuk
naik Spoor Tebu dengan harga tiket Rp.10.000,-. Pemandangan pertama kali yang
saya lihat yaitu lori-lori bekas yang tidak terpakai, dulunya digunakan untuk
mengangkut tebu hasil panen. Kemudian kami melewati beberapa gedung tua tempat
pengolahan tebu, mesin-mesin pengolahan dan juga kebun tebu. Selama di
perjalanan terdapat banyak poster yang tertempel di dinding sebagai informasi
pengolahan tebu dari awal pembibitan, panen tebu, pengangkutan tebu sampai
proses pembuatan gula.Kami juga melewati beberapa rumah dinas yang dulu dipakai
pekerja pabrik untuk tinggal, unikny di beberapa rumah tersambung dengan rel
kereta mungkin dulu selain mobil kereta juga digunakan sebagai alat trasportasi
pekerja di dalam pabrik. Setelah selesai mengelilingi pabrik saya membayangkan
bagaimana masa-masa kejayaan pabrik ini yang masih beroperasi, namun sayang
kejayaan itu kini tertutup debu tebal dan hanya menjadi bagian dari sejarah.
(Spoor Tebu)
Selesai
berkeliling di Pabrik Gula Tasikmadu waktu baru menunjukkan pukul 11.00 saya dan suami teringat bahwa pada peta yang
kami beli di Karanganyar ada waduk namanya Waduk Lalung karena tidak tahu
tempatnya akhirnya saya memutuskan untuk menghubungi teman asli orang
Karanganyar. Berdasarkan info dari teman jarak dari Pabrik Gula Tasikmadu ke waduk
tidaklah jauh akhirnya kami memutuskan untuk melihat waduk Tersebut. Waduk
Lalung berada di Jalan Lalung-Bekonang Kelurahan Lalung Kecamatan Karanganyar,
patokan untuk menuju Waduk Lalung dari Tugu Pancasila belok kiri dan lurus
terus melalui jalan Slamet Riyadi posisi waduk berada di sebelah kanan, setelah
mengikuti arahan google map sampailah kami di Waduk Lalung. Menurut sejarah
Waduk Lalung dibangun pada Tahun 1940 oleh pemerintah Hindia Belanda, tujuan
dibangunnya waduk ini adalah untuk mengairi sawah dan sebagai tadah hujan. Waduk
Lalung tidak sebesar waduk yang berada di Wonogiri atau Klaten, pada saat kami
berkunjung kesana banyak orang yang sedang memancing karena seringnya kami
berkunjung ke waduk sampai-sampai suami saya ingin membeli alat pancing hehe.
Di area waduk tidak ada objek wisata jadi waduk ini hanya benar-benar
difungsikan untuk mengairi sawah yang berada di sekitar waduk. Setelah puas
mengelilingi waduk akhirnya kami memutuskan untuk shalat dan beristirahat
sejenak kemudian dilanjutkan pulang kerumah.
Traveling
kali ini sangat menyenangkan selain jaraknya yang tidak terlalu jauh dari rumah
dan berhasil menghilangkan rasa penat, dengan berwisata di Agrowisata
Sondokoro/ Pabrik Gula Tasikmadu juga menambah wawasan saya mengenai pengolahan
tebu dan mengenang bagaimana kejayaannya dulu. Oh iya, usut punya usut setelah
sampai dirumah dan baca-baca info mengenai Waduk Lalung ternyata disana
tempatnya agak angker dan banyak penampakan, tapi untung saya tau nya udah
sampai rumah dan gak nemu yang aneh-aneh alhamdulilah semoga saja kami
dijauhkan dari hal-hal yang aneh hehe...