Sabtu, 16 April 2011

PEMANFAATAN KULIT BAWANG MERAH SEBAGAI PEWARNA TEKSTIL

PEMANFAATAN KULIT BAWANG SEBAGAI PEWARNA TEKSTIL
1.      Kulit Bawang Merah sebagai Pewarna Tekstil
Keanekaragaman tanaman di Indonesia merupakan kekayaan alam sebagai bahan pangan, sandang, bahan obat–obatan dan zat warna.    
Bawang merah adalah tanaman semusim dan memiliki umbi yang berlapis. Tanaman mempunyai akar serabut, dengan daun berbentuk silinder berongga. Umbi terbentuk dari pangkal daun yang bersatu dan membentuk batang yang berubah bentuk dan fungsi, membesar dan membentuk umbi berlapis. Umbi bawang merah terbentuk dari lapisan-lapisan daun yang membesar dan bersatu. Umbi bawang merah bukan merupakan umbi sejati seperti kentang atau talas. Bawang merah atau Brambang (Allium ascalonicum L.) adalah nama tanaman dari familia Alliaceae dan nama dari umbi yang dihasilkan. Umbi dari tanaman bawang merah merupakan bahan utama untuk bumbu dasar masakan Indonesia. Bawang goreng adalah bawang merah yang diiris tipis dan digoreng dengan minyak goreng yang banyak. Pada umumnya, masakan Indonesia berupa soto dan sup menggunakan bawang goreng sebagai penyedap sewaktu dihidangkan. Bawang merah juga mengandung zat pengatur tumbuh alami berupa hormon auksin dan giberelin.
2.      Proses Ekstraksi Kulit Bawang Merah
Menurut Bernosconi (dalam Erna S, 2004: 13) yang dimaksud dengan ekstraksi adalah pemisahan satu atau beberapa bahan dari suatu padatan atau cairan dengan bantuan pelarut. Campuran bahan padat maupun cair (biasanya bahan  alami)  sering  kali  tidak  dapat  atau  sulit  dipisahkan  dengan  metode pemisah   mekanik,   musalnya   karena   komponennya   bercampur   secara homogen.  Campuran  bahan  yang  tidak  dapat  atau  sukar  dipisahkan  dengan metode pemisahan mekanik adalah dengan metode ekstraksi.
Menurut Kun Lestari WF (1999) proses ekstraksi dibagi menjadi dua yaitu:
1)      Ekstraksi dingin
Ekstraksi dingin dilakukan jika bahan pewarna alam berbentuk kayu atau  mempunyai  kekerasan  ≥2,5  (skala  Mohs).  Ekstraksi  dingin  biasanya dilakukan sekitar 24 jam.
2)      Ekstraksi  panas
Proses pengambilan warna alam dengan ekstraksi panas dilakukan jika bahan baku yang digunakan adalah bahan yang lebih lunak, misalnya daun, bunga dan buah.
Dalam ekstraksi zat warna kulit bawang merah ini kita menggunakan proses ekstraksi panas. Kulit bawang merah yang digunakan untuk ekstraksi dipilih yang segar, berwarna merah-ungu dan   belum   menguning.   Proses   ekstraksi   dimulai   dari menyiapkan  kulit bawang merah yang  sudah  dipilih,  kemudian dicuci untuk menghilangkan kotoran yang menempel.   Kulit bawang merah yang   sudah   dicuci   kemudian ditimbang  dengan  ukuran  500gr/l  air.  Setelah  ditimbang  kulit daun bawang merah kemudian dihaluskan dengan blender dengan volt 1:8 atau 1kg/8L air untuk mendapatkan ekstraknya, pengambilan ekstrak dengan cara disaring  sampai  bersih.  Ekstrak  kulit bawang merah  kemudian  direbus  sampai mendidih,  setelah  mendidih  didinginkan  supaya  mengendap  selam  1 malam   kemudian   disaring   lagi   sampai   benar-benar   bersih   untuk mendapatkan ekstrak yang siap digunakan untuk mencelup kain sutera.

4 komentar:

  1. informasi dari artikel ini didapat dari jurnal apa yaa??

    BalasHapus
  2. dari berbagai sumber ^^ cari sja key word nya kulit bawang merah

    BalasHapus
  3. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  4. Kak mau nanya, warna apa yang dihasilkan?

    BalasHapus