Sabtu, 16 April 2011

Langkah-langkah eksperimen


1.      Persiapan Ekstrak Kulit Bawang Merah menjadi Pewarna Alam 

a.   Alat 
1)  Timbangan 
2)  Gelas ukur 
3)  Baskom
4)  Kain penyaring
5)  Pengaduk
6)  Panci stainless
7)  Kompor
8)  Alat untuk menumbuk daun

b.  Bahan 
1)  Kulit bawang merah 
2)  Air

c.   Ekstraksi Kulit Bawang Merah
1)  Menyiapkan kulit bawang merah  yang sudah dipilih.
2)  Memisahkan kulit bawang merah  dari kotoran-kotoran.
3)  Mencuci kulit bawang merah  untuk  menghilangkan  kotoran yang masih tercampur,  tiriskan tunggu sampai airnya kering.
4)  Setelah kering kulit bawang merah  ditimbang dengan berat 125 gr/l air.
5)  Menghaluskan kulit bawang merah dengan blender vlot 1:8 (1 Kg/8l air).
6)  Setelah  itu  disaring  diatas  kain penyaring untuk diambil ekstraknya.
7)  Ekstrak kulit bawang merah yang masih mentah kemudian direbus sampai mendidih dan didinginkan (diendapkan selama 1 malam).
8)  Ekstrak kulit bawang merah  yang  sudah  mengendap  kemudian  disaring lagi sampai benar-benar bersih..
9)  Ekstrak kulit bawang merah  siap digunakan untuk mencelup kain sutera.

2.      Pembuatan Zat Warna Alam Bubuk degan Metoda Penguapan

a.   Alat 
1)  Piala gelas 1000ml
2)  Pemanas/Bunsen
3)  Vacuum pump
4)  Kertas saring
5)  Cawan porselein
6)  Oven pengering
7)  Eksikator
8)  Timbangan analitik

b.  Bahan
1)  Zat warna hasil ekstraksi

c.   Proses pembuatan zat warna alam bubuk
1)  Siapkan 2 L larutan zat warna ke dalam gelas piala 1000 ml.
2)  Panaskan pada pemanas/Bunsen hingga mendidih, dan lanjutkan pemanasan sambil sesekali diaduk agar endapan/residu tidak menempel pada dinding gelas piala.
3)  Jika larutan sudah tampak mengental, hentikan pemanasan.
4)  Lakukan penyaringan dengan vacuum pump (filter press) untuk memisahkan secara paksa residu dari filtratnya. Usahakan semua pasta dapat dipindahkan ke kertas saring. Bila masih terdapat residu yang menempel di dalam gelas piala, bilas dengan air, dan saring.
5)  Masukkan kertas saring (yang sebelumnya telah ditimbang teliti) berisi residu zat warna ke dalam cawan porselein yang juga telah diketahui beratnya.
6)  Masukkan ke dalam oven pengering hingga kering. Suhu oven tidak boleh terlalu tinggi (sekitar 80oC) agar zat warna dapat kering secara konstan/tidak terlalu cepat. Sesekali periksa pasta di dalam oven agar tidak gosong.
7)  Bila telah kering, masukkan ke dalam eksikator, dan timbang teliti.
8)  Hasil pengukuran berat total dikurangi berat kertas saring+ berat cawan adalah berat nyata zat warna bubuk yang diperoleh.
9) Tumbuk zat warna hingga halus.
  
3.      Proses Pembuatan Larutan Tawas

a.   Alat 
1)  Alat untuk menumbuk
2)  Ayakan
3)  Loyang atau baki
4)  Baskom 
5)  Pengaduk
6)  Penyaring
7)  timbangan

b.  Bahan 
1)  Tawas  dengan  konsentrasi  0 gr/L,  10 gr/L,  20 gr/L,  30 gr/L,  40 gr/L, 60 g/L  dan 80 gr/L
2)  Air 

c.   Proses pembuatan larutan tawas
Tawas  ditumbuk  sampai  halus  dan  diayak  supaya  mudah  larut, selanjutnya   ditimbang   sesuai   dengan   konsentrasi   masing-masing. Tawas   yang   sudah   ditimbang   masing-masing   dimasukkan   dalam baskom untuk dilarutkan dan diberi air masing-masing 1 liter. Setelah tawas  larut  kemudian  disaring  untuk  membersihkan  kotorannya  dan dimasukkan dalam loyang, siap dipakai untuk mordanting. 





4.  Pencelupan Kain Sutera dengan Pewarna Ekstrak Kulit Bawang Merah

a.   Proses Mordanting
1)  Kain  sutera  yang  sudah  siap celup  direndam  dalam  larutan  tawas selama  60  menit,  setelah  60  menit  angkat  dan  angin-anginkan sampai kering.
2)  Setelah  kering  bilas  dengan  air  dingin  kemudian  dicelup  dengan pewarna kulit bawang merah. 

 b.  Proses Pencelupan Kain Sutera dengan Ekstrak Kulit Bawang Merah
1)  Menyiapkan  panci steinles dan  ekstrak  kulit bawang merah  dan  kain  sutera  yang sudah dimordanting.
2)  Masukkan  kain  sutera  yang  sudah  dimordan  kedalam  panci ekstrak  kulit bawang merah selama  1  jam suhu ±90oC  sambil  dibolak-balik  supaya ekstrak kulit bawang merah dapat menyerap secara merata kedalam kain.
3)  Kain  yang  sudah  dicelup  kemudian  dibilas  dengan  air,  agar  sisa ekstrak dapat hilang.
4)  Kain  sutera  yang  sudah  dicelup  kemudian  dijemur  ditempat  yang teduh tanpa bantuan sinar matahari.
5). Pengujian Pengujian  dilakukan  untuk  mengetahui  hasil  eksperimen  yaitu  pengujian ketuaan  warna  secara  laboratories  dan  pengujian  katahanan  luntur  warna terhadap  pencucian  secara  laboratories  yaitu  dengan  gray  scale  dan staining scale.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar